LegendaKawah Sikidang. Di sejumlah desa di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, banyak anak asli Dieng yang memiliki rambut gembel atau gimbal. Oleh karena itu, anak-anak tersebut biasa dipanggil sebagai anak gembel. Rambut gimbal itu terjadi ketika mereka berumur 40 hari sampai sekitar enam tahun yang diawali dengan gejala LegendaKawah Sikidang | The Legend of Sikidang in Indonesian | Dongeng | Dongeng anak | Cerita2 dongeng Indonesia | Dongeng Anak Indonesia Kartun | Cerita D Karenaletak kawah utama yang berpindah-pindah inilah kawasan ini diberi nama "sikidang", yang berasal dari "kidang" (kijang). Kawah utama yang berpindah-pindah disamakan dengan sifat kijang yang senang melompat ke sana-ke mari. Selain itu, ada sebuah legenda mengenai kawah ini. Pada masa lalu, di sekitar kawasan ini, hiduplah seorang Sesuaidengan namanya, Kidang Garungan memiliki tubuh manusia tapi kepalanya merupakan kepala kijang atau rusa. (BACA: Sensasi Sauna Alami di Kawah Kamojang, Bandung) Singkat cerita, Pangeran Kidang Garungan hendak meminang Putri Shinta Dewi. Namun karena paras pangeran yang sangat buruk, sang putri pun menolak pinangan itu. 27Jan 2013 - Terjadinya kawah Sikidang,menurut legenda yang hidup ditengah masyarakat berkepala kijang (bahasa jawa: Kidang) bernama Raja Kidang Garungan. Lava di dalam kawah ini sangat panas,mendidih dan bergejolak Wonderful Indonesia - Sumur Jalatunda: Sumur Tua Raksasa di BerikutLegenda Asal usul Kawah Sikidang Dieng. AIkisah, ada seorang putri cantik bernama Shinto Dewi. la tinggal di sebuah istana megah di Dataran Tinggi Dieng. Kecantikan sang putri terkenal ke mana-mana. Namun, tidak ada satu pun laki-laki yang berhasil melamarnya, karena Shinto Dewi selalu mensyaratkan mas kawin yang jumlahnya tak terkira. vfQ7. Ada sebuah cerita rakyat daerah Jawa Tengah mengenai asal mula Kawah Sikidang, di Dieng. Dieng adalah sebuah dataran tinggi di Jawa Tengah yang terdiri dari dua atau lebih gunung berapi. Dieng memiliki banyak kawah serta puncak-puncak kecil lainnya. Salah satu kawahnya bernama Kawah Sikidang. Kawah Sikidang terkenal karena lubang keluarnya gas selalu berpindah-pindah layaknya kijang dalam bahasa jawa, Kidang. Hal unik lainnya adalah, beberapa penduduk Dieng memiliki rambut gimbal. Konon mereka merupakan anak keturunan putri Shinta Dewi. Alkisah, zaman dahulu ada sebuah kerajaan di Dieng yang memiliki seorang putri cantik jelita bernama Shinta Dewi. Banyak sekali para pangeran dan bangsawan ingin meminang Putri Shinta Dewi. Namun belum ada satupun berani datang untuk meminangnya. Tersebutlah seorang pangeran kaya raya bernama Kidang Garungan. Disamping kaya, ia juga dikenal amat sakti mandraguna. Pangeran Kidang Garungan telah mendengar kabar kecantikan Putri Shinta Dewi. Ia berminat untuk meminangnya. Ia kemudian mengirimkan utusan ke kerajaan Dieng untuk menyampaikan pinangannya pada Putri Shinta Dewi. Mendengar penjelasan dari utusan Pangeran Kidang Garungan, Putri Shinta Dewi akhirnya setuju dengan pinangan Pangeran Kidang Garungan, karena tertarik dengan kekayaan dan kesaktian sang Pangeran. “Baiklah aku menerima pinangan Pangeran Kidang Garungan. Sampaikan pada pangeranmu untuk datang langsung kemari menyampaikan lamarannya.” ujar Putri Shinta Dewi. Setelah mendengar penjelasan dari utusannya bahwa Putri Shinta Dewi menerima lamarannya, Pangeran Kidang sangat senang. Ia segera menyiapkan diri untuk pergi menuju Dieng. Ia lalu menyiapkan kereta indah berlapis emas berikut kuda-kuda pilihan terbaik. Tak lupa, berbagai hadiah indah telah disiapkan untuk diberikan kepada Shinta Dewi. Kemudian berangkatlah Pangeran Kidang Garungan diiringi para pengawal. Sementara di istana Dieng, Shinta Dewi telah mengadakan persiapan penyambutan di Istana Kerajaan. Istana telah dipercantik dengan berbagai hiasan. Aneka hiburan telah pula disiapkan untuk menyambut pangeran kaya lagi sakti mandraguna. Tidak lama kemudian Pangeran Kidang Garungan tiba di istana Putri Shinta Dewi. Namun betapa terkejutnya Putri Shinta Dewi ketika melihat rupa sang Pangeran. Tubuhnya langsung lemas ketika mengetahui bahwa ternyata Pangeran Kidang Garungan memiliki kepala seperti seekor kijang jantan. Tubuh sang Pangeran memang tegap lagi gagah, tapi kepalanya berbentuk kepala kijang jantan lengkap dengan kedua tanduknya. Segera saja Putri Shinta Dewi memanggil para dayang-dayang. Ia mengatakan bahwa ia ingin menolak lamaran sang Pangeran tapi merasa tidak enak. Setelah sekian lama merasa gelisah, akhirnya Shinta mendapatkan ide untuk menolak lamaran sang Pangeran. Ia pun meminta para prajurit kerajaan agar bersiap-siap menerima perintahnya. Kemudian Shinta Dewi pergi menemui Kidang Garungan. Sang Putri mengajukan syarat agar sang pangeran membuat sumur sangat dalam dan besar jika ingin menikahinya. “Hendaklah Pangeran membuatkan hamba sebuah sumur sangat dalam dan besar jika memang serius menikahi hamba. Harus pangeran sendiri yang membuatnya. Kita akan mengunakannya untuk mandi kita bersama” kata Shinta Dewi. Awalnya sang Pangeran merasa keheranan namun akhirnya mau menuruti permintaan Shinta Dewi. Segera saja tanpa membuang waktu ia langsung bekerja membuat sumur permintaan Shinta Dewi. Pangeran Kidang mengerahkan segala kesaktiannya. Ia menggali tanah untuk menciptakan sebuah lubang besar. Kedua tangan kekar lagi kokohnya terus menggali tanah. Kedua tanduknya digunakan untuk menggali tanah keras. Dalam waktu singkat telah tercipta sebuah lubang besar. Sumur permintaan Shinta Dewi hampir selesai. Melihat kemampuan sang Pangeran dalam membuat sumur, Shinta Dewi merasa ketakutan. Ia berpikir keras untuk menggagalkan pekerjaan Kidang Garungan. Dalam keadaan panik, tanpa pikir panjang Shinta Dewi memerintahkan para prajuritnya untuk menimbun lubang tersebut dengan tanah agar Kidang Garungan tertimbun tanah. Para prajurit segera melemparkan tanah ke dalam lubang. Akibatnya lubang itu tertimbun oleh tanah hingga menutupi tubuh Pangeran Kidang Garungan. Tentu saja Pangeran Kidang Garungan merasa terkejut. Ia sangat marah ketika mengetahui lubang itu ditimbun atas perintah Shinta Dewi. Akhirnya ia sadar bahwa Shinta Dewi tengah berusaha menggagalkan pernikahan mereka. Ia pun mengerahkan kesaktiannya untuk keluar dari lubang. Maka terjadilah sebuah ledakan besar ketika sang Pangeran berusaha keluar dari timbunan tanah. Tanah di sekitar lubang bergetar dengan sangat hebatnya. Namun, sebelum sang Pangeran berhasil keluar dari lubang, Shinta Dewi memerintahkan para prajurit untuk menimbun kembali dengan tanah. Para prajurit bekerja keras memenuhi perintah Shinta Dewi menimbun lubang tersebut sampai akhirnya sang Pangeran tidak mampu keluar dari lubang. Menyadari dirinya tidak mampu keluar dari lubang tersebut, Pangeran Kidang Garungan merasa sangat marah. Ia sakit hati hingga akhirnya ia memberikan kutukan pada Putri Shinta Dewi. Ia mengutuk seluruh keturunan Shinta Dewi akan memiliki rambut gimbal. “Hai Shinta Dewi! Apa yang kau lakukan sungguh sangat keterlaluan! Semoga semua keturunannmu akan memiliki rambut gimbal.” teriak Pangeran Kidang Garungan dari dalam lubang. Hingga kini, sumur tersebut masih terus meledak hingga membuat tanah diatasnya bergetar hebat. Masyarakat sekitar menamai sumur tersebut dengan nama Kawah Sikidang. Dalam bahasa jawa, Kidang berarti Kijang. Masyarakat juga mempercayai bahwa penduduk di sekitar Dieng yang berambut gimbal, merupakan keturunan Putri Shinta Dewi. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Mengenal Pesona Kawah SiKidang DiengDieng diketahui menjadi daerah yang memiliki pemandangan indah sehingga menjadi incaran banyak orang. Salah satu destinasi wisata di Dieng yang memiliki pemandangan menakjubkan yaitu Kawah Sikidang dimana letaknya berada di Dataran Tinggi banyak yang mengafirmasi loh, bahwasanya keindahan kawah Sikidang ini benar-benar memanjakan mata siapapun yang memandanganya. Wisata ini juga termasuk sebagai tujuan utama untuk refreshing dan menghilangkan penat dari berbagai sibuknya aktivitas kalian traveller yang tertarik untuk mengintip keindahan dan pesona kawah Sikidang, berikut adalah penjelasan yang bisa kalian simak sebelum menuju ke sana. sumber gambar dokumentasi pribadi Lokasi Kawasan Kawah Si Kidang Dieng Lokasi menjadi hal pertama yang paling penting untuk diketahui ketika kalian memutuskan pergi berkunjung ke suatu tempat. Kawah Sikidang ini berlokasi pada daerah Bakal Buntu, Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara, Jawa Si Kidang ini merupakan tempat yang lapang berupa kawah yang lokasi perkawahan ini berada tidak jauh dari area percandian di daerah Dieng. Untuk akses sendiri, wisata ini menawarkan kemudahan akses dimana jalur yang dilalui tidak ekstrim dan cenderung datar saja. Bahkan jalanan pun masih luas sehingga bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda Masuk Kawah Si KidangBagi traveller yang hendak mengunjungi wisata perkawahan ini, maka kocek yang dikeluarkan sebenarnya tidak terlalu dalam yakni hanya Rp cukup murah untuk kawasan wisata dengan view yang seindah ini. Anda pun akan diberikan tiket resmi setelah melakukan pembayaran. Dengan uang Rp tersebut Anda bisa memaksimalkan biaya masuk untuk mengunjungi tempat wisata yang masih berada dalam satu kawasan yaitu Candi Arjuna secara gratis. Anda hanya tinggal memperlihatkan karcis untuk berkunjung ke Candi dan Hal-Hal Menarik Seputar Kawah SikidangSetiap tempat wisata diketahui mempunyai keunikan tersendiri, adapun keunikan dan keindahan yang dimiliki oleh kawah Sikidang akan dijelaskan lebih rinci berikut ini! 1 2 3 Lihat Trip Selengkapnya Kawah Sikidang Dieng terkenal dengan fenomena kolam kawahnya yang bisa berpindah atau melompat dalam satu kawasan yang luas. Itulah sebabnya Kawah Sikidang menjadi salah satu dari banyak kawah di kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng yang paling diminati. Berikut ini adalah Legenda Asal usul Kawah Sikidang Dieng. AIkisah, ada seorang putri cantik bernama Shinto Dewi. la tinggal di sebuah istana megah di Dataran Tinggi Dieng. Kecantikan sang putri terkenal ke mana-mana. Namun, tidak ada satu pun laki-laki yang berhasil melamarnya, karena Shinto Dewi selalu mensyaratkan mas kawin yang jumlahnya tak terkira. Seorang pangeran bernama Kidang Garungan tertarik melamar Shinto Dewi. la yakin kekayaan yang dimilikinya dapat memenuhi persyaratan yang diajukan oleh Shinto Dewi. Kemudian, ia mengirimkan utusannya ke Dataran Tinggi Dieng untuk melamar. “Kedatangan kami ke sini adalah untuk menyampaikan pinangan Pangeran Kidang Garungan. Pangeran menyanggupi berapa pun besarnya mas kawin yang Putri ajukan,”” kata utusan Pangeran Kidang Garungan. Putri Shinto Dewi berpikir sejenak. Pangeran kaya raya yang sedang meminangnya ini pastilah seorang yang tampan dan berwibawa. Jika tidak, pasti pangeran tersebut tidak akan melamarnya. Pinangan Pangeran Kidang Garungan pun diterima oleh Shinto Dewi. Pangeran Garungan sangat senang ketika mendengar Iamarannya diterima. la segera mempersiapkan pesta pernikahan. Saat hari pernikahan tiba, Pangeran Kidang Garungan dan rombongannya datang ke kediaman Shinta Dewi. Ketika bertemu dengan Sang Pangeran, Shinto Dewi sangat terkejut, karena ternyata Pangeran Kidang Garungan adalah manusia berkepala kidang kijang atau rusa. Kemudian, Putri Shinto Dewi berpikir keras bagaimana cara membatalkan pernikahan tersebut. Oleh karena itu, ia mengajukan sebuah persyaratan yang sulit kepada calon suaminya itu. “Kanda, ada satu syarat lagi yang harus Kanda penuhi jika ingin menikahiku. Daerah ini kekurangan air bersih, Dinda ingin Kanda membuatkan sebuah sumur dalam waktu semalam. Sumur tersebut harus dikerjakan oleh Kanda sendiri,”” ujar Putri Shinta Dewi. “Baiklah, Dinda. Kanda akan memenuhi syarat tersebut,” jawab sang pangeran. Pangeran Kidang Garungan mulai membuat sumur di lokasi yang ditunjuk oleh Putri Shinto Dewi. Dengan kesaktiannya, ia menggali sumur hanya dengan menggunakan tangan dan tanduknya. Ketika hari menjelang pagi, sumur yang sedang dibuat hampir jadi. Hal tersebut membuat Putri Shinto Dewi panik. Karena tak ingin menikah dengan pangeran berkepala kijang itu, Putri Shinto Dewi mengerahkan pengawalnya untuk menimbun tanah yang sedang digali Pangeran Kidang Garungan. Pangeran itu panik ketika tiba-tiba saja tanah mulai Iongsor dan menimbunnya. Dengan mengerahkan kesaktiannya, timbullah ledakan dan Pangeran Kidang Garungan berusaha keluar dari celah pada timbunan tanah tersebut. Ketika terlihat Pangeran Kidang Garungan sudah hampir keluar dari dalam sumur yang tertimbun tanah itu, pasukan Putri Shinto Dewi kembali menimbunnya. Ketika itu, Pangeran Kidang Garungan sempat mengucapkan sumpahnya kepada Shinto Dewi, “Kelak seluruh keturunan Putri Shinta Dewi akan mempunyai rambut gembel gimbal.” Lalu, Pangeran Kidang Garungan tewas dalam timbunan tanah. Sumur yang meledak itu lama-kelamaan menjadi sebuah kawah yang kemudian dinamakan Sikidang. Sampai sekarang di Dataran Tinggi Dieng banyak orang yang mempunyai rambut gimbal seperti kutukan Pangeran Kidang Garungan. Kawah Sikidang adalah salah satu objek wisata yang terdapat di Jawa Tengah. Kawah ini terletak di kawasan pegunungan Dieng, Kabupaten Wonosobo. Kawah Sikidang juga memiliki legenda yang cukup populer di kalangan masyarakat Jawa. Asal Usul Nama Sikidang Sikidang berasal dari bahasa Jawa yang memiliki arti “sikil” atau “sikil-dang-dang”. Istilah “sikil” atau “sikil-dang-dang” ini merujuk pada bunyi suara yang dihasilkan oleh kawah ini. Kawah Sikidang memiliki keunikan tersendiri karena kawah ini mengeluarkan suara mendesis dan mengeluarkan asap yang cukup kental. Suara mendesis tersebut menyerupai suara yang dihasilkan oleh ular, sehingga masyarakat sekitar menyebut kawah ini dengan nama Sikidang. Legenda Kawah Sikidang Menurut legenda yang berkembang di masyarakat sekitar, kawah Sikidang dahulu kala merupakan tempat pertapaan seorang raja dari Kerajaan Mataram Kuno. Raja tersebut bernama Raja Brawijaya. Raja Brawijaya merupakan seorang raja yang sangat bijak dan memiliki kekuatan magis yang hebat. Raja Brawijaya merasa kecewa dengan sikap para pengikutnya yang seringkali melakukan tindakan yang tidak benar, sehingga ia memutuskan untuk meninggalkan kerajaannya dan pergi ke kawah Sikidang untuk melakukan pertapaan. Selama melakukan pertapaan, Raja Brawijaya seringkali meditasi dan berdoa. Suatu hari, Raja Brawijaya mendapatkan petunjuk dari Sang Hyang Widhi mengenai cara untuk mengubah kawah Sikidang menjadi tempat yang aman untuk dihuni. Transformasi Kawah Sikidang Berdasarkan petunjuk yang diterima dari Sang Hyang Widhi, Raja Brawijaya melakukan ritual untuk mengubah kawah Sikidang menjadi tempat yang aman untuk dihuni. Raja Brawijaya meminta seluruh pengikutnya untuk membawa bunga dan dupa sebagai tanda kesucian. Selanjutnya, Raja Brawijaya mengambil air dari sumber mata air yang terdapat di sekitar kawah Sikidang dan memercikkannya ke arah kawah. Setelah itu, Raja Brawijaya meminta seluruh pengikutnya untuk memasuki kawah Sikidang dan membersihkan kawah tersebut dari lumpur dan batu-batu yang terdapat di dalamnya. Setelah kawah Sikidang dibersihkan, Raja Brawijaya meminta seluruh pengikutnya untuk mengambil air dari sumber mata air dan memercikkannya ke arah kawah. Selanjutnya, Raja Brawijaya meminta seluruh pengikutnya untuk berdoa dan memohon agar kawah Sikidang menjadi tempat yang aman untuk dihuni. Setelah ritual selesai dilakukan, terjadi transformasi besar-besaran pada kawah Sikidang. Kawah yang tadinya berbahaya dan menyeramkan, berubah menjadi tempat yang indah dan aman untuk dihuni. Selain itu, kawah Sikidang juga menjadi objek wisata yang terkenal di Jawa Tengah. Keunikan Kawah Sikidang Kawah Sikidang memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya menjadi objek wisata yang menarik. Keunikan tersebut antara lain adalah suara mendesis yang dihasilkan oleh kawah tersebut, serta asap yang keluar dari kawah yang cukup kental. Selain itu, kawah Sikidang juga memiliki pemandangan yang indah. Dari atas kawah, pengunjung dapat melihat pemandangan yang sangat menakjubkan, seperti pegunungan yang hijau dan awan yang berarak di langit biru. Tak hanya itu, kawah Sikidang juga memiliki sumber air panas yang terdapat di sekitarnya. Sumber air panas ini seringkali digunakan oleh pengunjung untuk berendam dan merasakan sensasi berendam di air panas yang alami. Kawah Sikidang dapat diakses melalui jalur darat. Jarak dari pusat kota Wonosobo ke Kawah Sikidang sekitar 30 kilometer. Pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum untuk menuju ke Kawah Sikidang. Jalur menuju Kawah Sikidang cukup menantang karena terdapat jalan yang berkelok-kelok dan menanjak. Namun, pemandangan yang indah sepanjang perjalanan membuat pengunjung tidak akan merasa bosan. Harga Tiket Masuk Kawah Sikidang Harga tiket masuk Kawah Sikidang cukup terjangkau. Untuk pengunjung dewasa, harga tiket masuk sekitar Rp sedangkan untuk anak-anak harga tiket masuk sekitar Rp Selain itu, untuk pengunjung yang ingin menggunakan sumber air panas di sekitar Kawah Sikidang, terdapat biaya tambahan sekitar Rp Jam Buka Kawah Sikidang Jam buka Kawah Sikidang adalah dari pagi hingga sore hari. Pengunjung dapat mengunjungi Kawah Sikidang mulai pukul pagi hingga pukul sore hari. Bagi pengunjung yang ingin menginap di sekitar Kawah Sikidang, terdapat beberapa penginapan yang dapat dipilih, seperti homestay dan villa. Harga sewa kamar di sekitar Kawah Sikidang cukup terjangkau, sehingga pengunjung tidak perlu khawatir dengan biaya penginapan. Kesimpulan Kawah Sikidang adalah objek wisata yang terletak di Jawa Tengah. Kawah ini memiliki legenda yang cukup populer di kalangan masyarakat Jawa. Menurut legenda, kawah Sikidang dahulu kala merupakan tempat pertapaan seorang raja dari Kerajaan Mataram Kuno. Raja tersebut bernama Raja Brawijaya. Selain memiliki legenda yang menarik, kawah Sikidang juga memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya menjadi objek wisata yang menarik. Keunikan tersebut antara lain adalah suara mendesis yang dihasilkan oleh kawah tersebut, serta asap yang keluar dari kawah yang cukup kental. Bagi pengunjung yang ingin mengunjungi kawah Sikidang, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti akses menuju kawah Sikidang, harga tiket masuk, dan jam buka kawah Sikidang. Cerita Rakyat Jawa Tengah Singkat - Legenda Kawah Si Kidang Dieng. Kawah Sikidang Dieng adalah sebuah gunung api raksasa yang terdapat di jawa tengah memiliki kawah begitu dataran tinggi dieng justru mempunyai banyak destinasi wisata yang menjadi daya tarik keindahan kawah dieng dan sejarah dieng yang sudah melagenda dalam cerita rakyat nusantara, sudah turun temurun diceritakan oleh warga setempat tentang asa usul kawah sikidang cerita rakyat yang di ceritakan untuk kali ini adalah sejarah kawah sikadang dieng. dalam cerita rakyat legenda kawah sikidang dieng atau cerita rakyat jawa tengah singkat. Nah bagaimana cerita singkat asal usul kawah sikidang, selengkapnya disimak saja dibawah Kawah Si Kidang Dieng - Cerita Rakyat Jawa Tengah SingkatPada zaman dahulu, berdiri sebuah kerajaan nan mewah dan indah. Salah satu putri di kerajaan tersebut bernama Shinta Dewi. Ia terkenal akan kecantikannya yang luar biasa bak bidadari, sehingga banyak pangeran yang ingin satu pangeran yang ingin melamarnya adalah Kidang Garungan. Pangeran tersebut terkenal akan kekayaannya yang luar biasa, hampir semua kemewahan dimilikinya. Selain itu, ia juga terkenal memiliki akan hal tersebut, Putri Shinta Dewi pun setuju menikah dengan Kidang Garungan. Meskipun sebelumnya Shinta belum pernah bertemu Kidang, ia tetap yakin atas keputusannya untuk menikah dengan pangeran kaya raya saat prosesi pernikahan tersebut akan dilangsungkan, Shinta Dewi terkejut melihat wajah Pangeran Kidang. Walaupun berbadan sangat kuat dan tegar, ternyata wajahnya menyerupai kepala kijang hati, Shinta Dewi ingin menggagalkan pernikahan tersebut tetapi merasa keputusannya itu akan mempengaruhi kejayaan kerajaanya. Oleh karena itu, Shinta membuat persyaratan yang kiranya sulit untuk dilakukan oleh pangeran Kidang. Permintaan itu adalah membuat sumur yang sangat dalam dan pangeran Kidang menyetujui hal tersebut. Dengan semangat yang menggebu, ia berusaha membuat sumur yang besar tersebut. Ditengah usahanya, Shinta Dewi memerintah para prajuritnya untuk menutup kembali lubang sumur itu dengan Kidang pun terkubur dalam tanah tersebut. Dengan kekuatannya yang luar biasa, ia berusaha keluar dari timbunan tanah tersebut hingga menimbulkan getaran dan permukaan tanah menjadi usahanya tersebut sia-sia, ia tidak sanggup lagi keluar dari timbunan tanah tersebut. Tanah yang bergetar dan menyebabkan permukaanya menjadi panas tersebut kemudian dinamakan dengan Kawah perbuatan jahat dari Shinta Dewi ke Pangeran Kidang, ia mendapatkan kutukan berambut gimbal dan berwajah buruk rupa. Kutukan berambut gimbal tersebut tidak hanya dialami oleh Shinta Dewi saja tetapi juga seluruh ringkasan cerita rakyat cerita singkat asal usul kawah sikidang atau asal usul kawah sikidang singkat telaga warna dieng Kisah legendaris dari Kawah Sikidang ini merupakan salah satu dari beberapa kumpulan cerita rakyat nusantara dan legenda akah sejarah dan budaya Indonesia. Selain itu untuk memperkenalkan sejarah terjadinya suatu tempat juga untuk mengajarkan nilai moral cerita kawah sikidang adalah janji harus ditepati. Sebab, mengingkari janji akan merugikan dan menyakiti perasaan orang lain. Untuk itu, kisah ini sangatlah cocok untuk dijadikan salah satu pembelajaran untuk selalu berusaha menepati Cerita Rakyat Jawa Tengah Singkat - Legenda Kawah Si Kidang Dieng. semoga cerita atau dongeng sejarah dieng, diatas dappat menghir dan bermanfaat, untuk lebih mengenal sejarah dan budaya di Indonesia dalam bentuk cerita rakyat Indonesia.

legenda kawah sikidang bahasa jawa